LTJ di dalam tabel periodik merupakan kelompok lantanida yang
memiliki anggota 17 unsur meliputi Lantanium (La), Cerium (Ce), Praseodimium (Pr),
Neodimiuum (Nd), Prometium
(Pm), Samarium (Sm), Europium (Eu), Gadolinium (Gd), Terbium (Tb), Disprosium (Dy), Holmium (Ho), Erbium
(Er), Tulium (Tm), Iterbium (Yb), dan Lutetium (Lu), termasuk Scandium (Sc), Ytrium (Y).
Tambahkan teks |
Departemen Energi Amerika Serikat pada 2009, berturut-turut merilis cadangan LTJ dunia (ribuan ton) ; Cina (36.000), Negara pecahan Uni Sovyet, CIS (19.000), Amerika Serikat (13.000), Australia (5.400), India (3.100), Brasil (48), dan Malaysia (30). Sementara itu, sumber-sumber LTJ di Indonesia tidak terkonsentrasi di satu lokasi namun menyebar di berbagai tempat. Ada tiga sumber utama dan sekunder LTJ di Indonesia. Pertama, mineral ikutan dalam mineral berat alluvial (monosit, senotim, dan ilmenit). Kedua, logam sampingan dalam terak peleburan timah atau nikel, tembaga. Ketiga, kondensat dari uap air geothermal discharge.
LTJ / REE digunakan juga sebagai bahan baku untuk Energi Bersih (clean Energy). Sebagai contohnya adalah penggunaan Neodymium Praseodymium (NdPr) dan YbF3:Eu
NdPr adalah Komponen Kunci untuk mendapatkan magnet permanen yang kuat. NdPr digunakan untuk Kendaraan Listrik, Turbin Angin, Peralatan Elektronik portable dan berbagai aplikasi industri lainnya.
Penggunaan NdPr dalam Aplikasi |
Multifunctional compact layer SnO2/YbF3:Eu3+ (Lapisan Timah Oksida / Ytterbium
Flouride yang didoping Europium) untuk Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) yang
digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Penggunaan SnO2/YbF3:Eu3+ dapat dilihat
pada gambar berikut ini: (Yue Jingji, et.al, 2017)
Penggunaan Yb dan Eu dalam PLTS |
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar