Custom Search

Rabu, 09 September 2020

MENGENAL CRITICAL RAW MATERIAL (CRM) – 5: PENDEKATAN EKONOMI SIRKULAR

Denny Noviansyah

Ekonomi sirkular adalah sebuah pendekatan alternatif untuk ekonomi linier tradisional (buat, gunakan, buang), sehingga dapat menjaga sumber daya untuk digunakan seoptimal mungkin, dapat digunakan selama mungkin, menggali nilai maksimum dari penggunaan, kemudian memulihkan dan meregenerasi produk dan bahan pada setiap akhir umur layanan. Ekonomi sirkular merupakan sistem industri yang bersifat restoratif dan regeneratif dengan suatu desain, yang menggantikan konsep 'akhir hidup' produk ke arah penggunaan energi yang terbarukan, menghilangkan penggunaan bahan kimia beracun, serta bertujuan untuk penghapusan limbah melalui desain unggul bahan, produk, sistem, dan model bisnis.



 

Pada sistem ekonomi sirkular, penggunaan sumber daya, sampah, emisi, dan energi terbuang diminimalisir dengan menutup siklus produksi-konsumsi dengan memperpanjang umur produk, inovasi desain, pemeliharaan, pengunaan kembali, remanufaktur, daur ulang ke produk semula (recycling), dan daur ulang menjadi produk lain (upcycling). Dalam konteks keberlanjutan produk plastik, konsep ekonomi sirkular dapat diterapkan melalui beberapa cara misalnya : recycling plastik, upcycling plastik sebagai campuran aspal, mengubah plastik bernilai ekonomi rendah menjadi bahan bakar atau energi, dan sebagainya

 

Dalam ekonomi sirkular, kegiatan ekonomi membangun dan membangun kembali kesehatan sistem secara keseluruhan. Konsep ini mengakui pentingnya ekonomi yang perlu bekerja secara efektif di semua skala baik bisnis besar dan kecil, untuk organisasi dan individu, secara global dan lokal. Transisi ke ekonomi sirkular tidak hanya berarti penyesuaian untuk mengurangi dampak negatif ekonomi linier. Sebaliknya, ekonomi sirkular merupakan perubahan sistemik yang membangun ketahanan jangka panjang, menghasilkan peluang bisnis dan ekonomi, dan memberikan manfaat lingkungan dan sosial.

Beberapa Variasi pendekatan Ekonomi Sirkular

Cradle to Cradle. Pada tahun 2002, Arsitek William McDonough dan Ahli Kimia Michael Braungart mempublikasikan buku Cradle to Cradle: Remarking the Way We Make Things yang mempresentasikan integrasi Desain dan Kimia untuk mendorong masyarakat mendapatkan keuntungan dari Material yang aman, air dan energi dalam sirkular ekonomi dan menghilangkan konsep sampah.



 

Industrial Symbiosis. Industrial Symbiosis (Simbiosis industri) adalah proses dimana limbah atau produk sampingan dari suatu industri atau proses industri menjadi bahan mentah bagi yang lain. Penerapan konsep ini memungkinkan bahan untuk digunakan lebih dalam cara yang berkelanjutan dan berkontribusi pada penciptaan ekonomi sirkular. Transisi ekonomi sirkular akan meningkatkan daya saing ekonomi, keberlanjutan, efisiensi sumber daya dan keamanan sumber daya dan juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). Simbiosis industri menciptakan jaringan yang saling berhubungan meniru fungsi sistem ekologi, di mana energi dan siklus bahan terus menerus tanpa produk limbah yang dihasilkan. Ini proses berfungsi untuk mengurangi jejak lingkungan dari industry terlibat. Bahan baku perawan diperlukan pada tingkat yang lebih rendah, dan kebutuhan pembuangan limbah TPA berkurang. Ini juga memungkinkan adanya nilai dibuat dari bahan yang akan dibuang dan sebagainya bahan tetap bernilai ekonomis lebih lama dari pada tradisional sistem industri.



 

Material flow. Menggunakan analogi sistem biologis, Frosch dan Gallopoulos membayangkan ekonomi di mana arus energi (energy flow) dan material (material flow) dioptimalkan, timbulan limbah dikurangi, dan produk sampingan (by product) digunakan dalam proses yang ditempatkan bersama. Sejak 2015, Komisi Eropa telah meluncurkan dua paket ekonomi sirkular untuk mendorong dan mengarahkan Eropa menuju ekonomi sirkular.  Pada tahun 2016 Komisi Uni Eropa melakukan pemantauan terhadap arus material (input) dan limbah (output)  dengan pendekatan model seperti gambar berikut ini. (Model ini termasuk makanan, dan pakan untuk biomass, termasuk mineral non metal, metal ores dan energy fosil.




.

 

 

 

Sumber:

http://www.wrap.org.uk/about-us/about/wrap-and-circular-economy diakses tanggal 9 September 2020

http://reports.weforum.org/toward-the-circular-economy-accelerating-the-scale-up-across-global-supply-chains/from-linear-to-circular-accelerating-a-proven-concept/ diakses tanggal 9 September 2020

https://mcdonough.com/cradle-to-cradle/ diakses tanggal 9 September 2020

https://ec.europa.eu/environment/europeangreencapital/wp-content/uploads/2018/05/Industrial_Symbiosis.pdf diakses tanggal 9 September 2020

https://rmis.jrc.ec.europa.eu/uploads/scoreboard2018/indicators/15._Material_flows_in_the_circular_economy.pdf diakses tanggal 9 September 2020


Tidak ada komentar:

Model Pengembangan Rantai Pasok Rumput Laut oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Guna Pemenuhan Kebutuhan Rumput Laut Dan Produk Turunannya

Denny Noviansyah Abstrak Indonesia sebagai negara Maritim mempunyai Panjang pantai seluas 95.181 km 2 . Pesisir pantai mempunyai berbagai je...