Sampah Spesifik merupakan
timbulan Sampah yang perlu penanganan secara spesifik, baik karena karakteristiknya,
volumenya, frekuensi timbulnya ataupun karena faktor lainnya yang memerlukan
cara penanganan yang tidak normatif berurutan, tetapi memerlukan suatu
metodologi yang hanya sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. OIeh karena
itu, penyelenggaraan pengelolaannya tidak dapat dilakukan secara seragam yang
berlaku untuk semua jenis Sampah Spesifik, melainkan perlu dilakukan pengenalan
yang mendalam dari setiap jenis Sampah Spesifik dan demikian pula perlu
pendekatan tersendiri dalam pengelolaannya.
Ditetapkannya PP 27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik, merupakan momentum bagi pemanfaatan waste of electronic and electrical equipment (WEEE) sebagai bahan baku atau bahan penolong Industri Strategis.
US
Geological Survey (USGS) pada tahun 2010 memperkirakan cadangan unsur tanah
jarang (dan juga logam lainnya), akan mengalami kelangkaan dalam kurun waktu 50
tahun mendatang, terhitung sejak tahun 2009, karena menipisnya cadangan sebagai
akibat permintaan yang tinggi.
•
Antara 10 hingga 20 tahun mendatang: strontium,
silver, antimony, gold, zinc, arsenic, tin, indium, zirkonium, lead, cadmium,
barium;
•
Antara 20 hingga 30 tahun mendatang : mercury,
tungsten, copper, thallium, manganese, nickel;
•
Antara 30 hingga 40 tahun mendatang :
molybdenum, rhenium, bismuth, yttrium, niobium;
• Antara 40 hingga 50 tahun mendatang : iron
Permintaan untuk komoditas
mineral, berbeda dari permintaan barang-barang konsumsi.. Mineral digunakan
sebagai input untuk produksi barang dan jasa. Konsumen tidak perlu langsung
memiliki akses untuk komoditas itu sendiri. Permintaan untuk unsur LTJ berasal
dari produksi untuk digunakan pada produk akhir mereka, seperti display panel
datar, mobil, katalis, dll. Akibatnya, permintaan untuk LTJ (seperti dengan
mineral lain) tergantung pada kekuatan dari permintaan produk akhir mereka.
Kenaikan permintaan untuk produk akhir akan menyebabkan peningkatan permintaan
untuk LTJ.
Sebagaimana yang diketahui bersama, pengolahan WEEE menghasilkan mineral kritis
atau Logam Tanah Jarang / REE. Pada
tahun 2011, daur ulang LTJ masih sangat terbatas dan hanya sekitar 1% dari
pasokan. Binnemans et al (2013) telah
melakukan kajian tentang berbagai pilihan daur ulang untuk LTJ dan potensinya.
Adapun salah satu pilihan ekstraksi guna mendapatkan LTJ dari WEEE dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar