“The
recent tight supply situation for energy, food and many raw
materials has also prompted a more general concern—that we may be
passing from an era of abundant supplies into one of constant shortages.”
July 1974, US Government (Nixon Administration)
Critical Imported Materials: Study of Ad Hoc Group Established by NSSM
197/CIEPSM 33
Belakangan ini, telah muncul ketegangan terkait kelangkaan alam sumber daya
alam (SDA), baik sebagai bahan mentah, bahan baku, penolong maupun produk jadi.
Dari sejarah peradaban manusia, kekhawatiran akan kelangkaan seperti itu sering
kali berulang, terutama sebagai respons terhadap kondisi pasar yang ketat dan
kenaikan harga. Penyebab mendasar dari pengulangan ini sebagian besar terletak
pada karakteristik sumber daya industri ekstraksi. Biaya investasi yang tinggi
dan waktu tunggu yang lama untuk persediaan baru yang akan datang, respon
inelastis dan lamban terhadap perubahan permintaan dan harga, yang seringkali
mengarah pada kemerosotan pasar dan lonjakan harga.
Merujuk kepada sejarah sektor energi dan pertambangan mineral dapat digambarkan adanya keterkaitan antara siklus pasar dan siklus politik, sering kali ketegangan ini terkait dengan topik ketersediaan sumberdaya. Siklus yang demikian juga menyebabkan pergeseran keseimbangan daya tawar antar konsumen dan negara produsen, serta antara pemerintah dan pasar yang terlibat dengan sumber daya ekstraksi, kondisi ini dilambangkan dengan prinsip tawar-menawar yang usang. Terkait hal ini, sejarah industri juga menjelaskan cukup jauh tentang kebangkitan periodik tentang nasionalisme sumber daya, sebagai peningkatan dari nilai moneter dari sumber daya untuk mengarah kepada politisasi dan kontrol SDA yang lebih besar. Menurut Buijs and ievers (2011), perhatian esensial sebagian besar SDA tetap sama dalam beberapa dekade terakhir, dengan fokus pada (potensi) dampak perekonomian dari gangguan pasokan, baik gangguan yang tidak disengaja atau disengaja dan adanya ketergantungan pada bahan impor tertentu yang bersangkutan.
Keterlibatan
negara dalam sektor sumber daya, dapat dilihat perkembangannya, sebagai berikut
- -
latar
belakang kondisi politik Perang Dingin dan kekhawatiran tentang keamanan
pasokan di tahun 70-an,
- -
pasar
globalisasi yang didominasi perusahaan di tahun 90-an.
- - akhir tahun 2000-an pendulum tampaknya berayun kembali ke arah peningkatan keterlibatan negara, setidaknya dalam diskusi tentang kebutuhan bahan mentah dan pasokan mineral. Kondisi ini mungkin mengarah pada peningkatan kontrol atau pengaruh negara atas sektor sumber daya.
Perkembangan
periode siklus keterlibatan dan penarikan negara dari sektor sumber daya dapat
dijelaskan pada Gambar berikut ini:
Sumber:
Buijs, Bram and
Sievers, Critical Thinking about Critical Minerals: Assessing
risks related to resource security, November
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar