Custom Search

Rabu, 02 September 2020

KOMPONEN DESA WISATA

Denny Noviansyah

Sebuah desa dapat dikatakan sebagai Desa Wisata apabila memiliki beberapa komponen yang memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata, seperti dijelaskan di bawah ini.

 

1. Atraksi

Atraksi, atau juga dikenal dengan istilah daya tarik wisata, di suatu desa adalah seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta kondisi fisik lokasi desa yang memungkinkan wisatawan berpartisipasi aktif seperti: kursus tari, bahasa dan lain-lain yang spesifik.

Atraksi adalah gambaran nyata terhadap keaslian kondisi desa tersebut sehingga ditetapkan menjadi Desa Wisata. Partisipasi wisatawan terhadap atraksi merupakan pengalaman unik bagi wisatawan untuk menciptakan kesan positif terhadap pariwisata di desa tersebut, apalagi jika pengalaman unik tersebut adalah aktivitas-aktivitas yang tidak biasa.

2. Akomodasi

Akomodasi : fasilitas yang dimanfaatkan untuk tempat tinggal wisatawan. Akomodasi ini dapat memanfaatkan sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan atau unit-unit yang dibangun sesuai konsep tempat tinggal penduduk. Untuk Desa Wisata, konsep yang diterapkan tentunya harus sejalan dengan kekhasan dari desa tersebut, misalnya rumah adat atau rumah panggung.

 

3. Fasilitas

Fasilitas adalah sumber daya yang khusus dibuat karena mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam aktivitasnya di Desa Wisata. Fasilitas-fasilitas yang dibuat ini dapat memanfaatkan sumber daya yang telah dimiliki desa, atau membuat sesuatu yang baru sesuai kebutuhan namun tidak meninggalkan karakteristik dan keunikan desa tersebut.

 

Beberapa contoh fasilitas Desa Wisata yang umum adalah sebagai berikut:

a. Fasilitas Perkemahan. Bumdesa menyediakan penyewaan alat-alat perkemahan seperti tenda, alat masak, sleeping bag, matras, senter, dan lain-lain. Selain itu, fasilitas perkemahan juga termasuk hal-hal lain seperti penyediaan jasa pemandu outbond, pemasangan tenda, kebersihan, dan lain-lain.

b. Fasilitas Makan-Minum. Bumdesa yang menyediakan fasilitas ini bertujuan mendukung aktivitas wisata yang ada di desa. Bumdesa dapat mendorong partisipasi aktif warga desa atau ibu rumah tangga untuk menjadi penyedia makanan dan minuman (berupa unit usaha di bawah BUMDESA) untuk melayani kebutuhan makan-minum wisatawan.

c. Pusat Jajanan dan Cinderamata

BUMDESA menyediakan fasilitas ini untuk memenuhi kebutuhan wisatawan untuk membawa buah tangan ke tempat asalnya (something to buy). Selain itu, fasilitas ini merupakan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang baik dari wisatawan. Sebaiknya fasilitas jajanan dan cinderamata ini dipusatkan dalam satu tempat/area yang cocok untuk terjadinya kegiatan jual-beli.

d. Pusat Pengunjung (Visitor Center)

Pusat pengunjung merupakan tempat dimana wisatawan dapat membeli tiket masuk, memperoleh berbagai informasi, dan membeli beragam cinderamata yang diproduksi oleh penduduk desa. Denga kata lain, visitor center adalah dimana wisatawan diterima saat datang dan dilepas saat akan meninggalkan desa.

4. Aktivitas Wisata

Aktivitas wisata adalah apa yang dikerjakan wisatawan selama keberadaan mereka di daerah tujuan wisata dalam waktu setengah hari sampai berminggu-minggu. Aktivitas di Desa Wisata dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi lebih menarik untuk menjadi pengalaman wisatawan. Misalnya dengan mengemas aktivitas membuat gerabah menjadi perlombaan membuat gerabah.

Tidak ada komentar:

Model Pengembangan Rantai Pasok Rumput Laut oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Guna Pemenuhan Kebutuhan Rumput Laut Dan Produk Turunannya

Denny Noviansyah Abstrak Indonesia sebagai negara Maritim mempunyai Panjang pantai seluas 95.181 km 2 . Pesisir pantai mempunyai berbagai je...